"Apa mimpimu?", sebuah judul artikel yang lewat begitu saja pada layar netbook membuat pikiranku mengobrak abrik kembali berkas-berkas lama,
"Apa ya sebenarnya mimpiku?", aku bergumam sendiri.
Dulu, aku akan cepat dan semangat menjawab dengan rentetan mimpi-mimpi besar yang telah aku catat besar-besar dalam jurnal hidup. Dulu...
Nampaknya waktu mengikisnya pelan-pelan. Seperti ombak yang mengikis karang, seperti manusia yang mengikis alam.
Salah siapa? Tak ada kurasa, atau mungkin salahku yang hanya bermimpi.
"Mimpi tanpa usaha itu sia-sia...", begitu katanya. Apa mimpiku tanpa usaha?
Atau mungkin bukan terkikis, tapi aku menjadikannya sederhana ...
Ya, aku ingin hidup sederhana. Sesederhana saat bernafas, tak terburu-buru karena takut kehabisan udara untuk dihirup. Sesederhana saat bernyanyi di kamar mandi, everyone is diva when they are showering...
Semoga terwujud...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar