Rabu, 15 Juni 2016

Aku Rindu Pada Tawa Siapa (?)

Everything is fine ..

Yang sakit semoga tersembuhkan, yang lara semoga terbahagiakan, yang gundah semoga tercerahkan ...

Everything is gonna be fine ..

Ada gumpalan yang menyesakkan sebenarnya. Entah sebesar apa. Tak terlihat, hanya terasa, terucap pun sukar.

Everything is Ok, isn't it?

Ambil nafas .. Buang nafas .. Sederhana, kan? Tak apa .. Kita semua pejuang

________________________________________________________

Aku sedang rindu.

Pada apa?

Pada kepingan-kepingan tawa yang dulu.

Tawa siapa?

Kau tau lah, tawa milik siapa. Tawanya yang hangat, menghangatkan ubin-ubin beku.

Aku sedang merintih, tersakiti oleh kangen yang kubangun sendiri. Tak kusangka bentuknya setajam belati.
Kalimatku pincang, tak pernah lengkap, sejak senja tak lagi hangat.
Wangi bulir kopi berbau arang.
Aku sakit.



Kamis, 09 Juni 2016

"Manusia Adalah Makhluk Sosial" Menjadi Purba

Sering kali orang terdekat bukanlah mereka yang sedari lahir tertakdir menjadi orang dekat. Yang jauh mendekat yang dekat menjauh. Mungkin ini salah satu quest labirin kehidupan.

Quest : Pertahankan rasa saling memiliki di antara keluarga.

Jika dalam game kita bisa menentukan karakter diri dan orang-orang di sekeliling, maka tentu lebih mudah menyelesaikannya.
Kali ini, tulisan ini, lebih mengarah pada bertanya. Bukan menghakimi, bukan menyalahkan pihak manapun, apa lagi menyalahkan Tuhan. Tentu tak ada niatan seperti itu.

Ketika menghadiri pengajian, di manapun, jika yang dibahas terkait dengan rejeki maka tak akan jauh dari "Mejaga Tali Silaturrahim". Sederhana, tapi pengaplikasiannya rumit. Kenapa? Karena manusia memiliki "Ego". Ya, tak terkecuali saya.

Sering kali orang terdekat bukanlah mereka yang sedari lahir tertakdir menjadi orang dekat. Yang jauh mendekat yang dekat menjauh. Mungkin ini salah satu quest labirin kehidupan.

Bagaimana jika karena ego, tali persaudaraan tak sengaja terputus?
Bagaimana jika karena ego, rasa saling memiliki terkikis hingga akhirnya habis?
Bagaimana jika karena ego, rasa sayang hilang?
Bagaimana jika semua terjadi dalam diam .. Pelan-pelan tak terbaca namun tujuannya sudah tentu ke sana?

Yasudah, orang-orang pun tahu bumi telah renta, sepanjang detik yang pernah kucicipi, manusia kian hari kian sendiri. Mungkin pada akhirnya tak lagi mengenal "Kami", hanya ada "Kamu" atau "Saya", bukan lagi "Kita". Kemudian "Manusia adalah makhluk sosial" menjadi purba.

Pengikut