Selasa, 12 Juni 2012

Hmm, YUMMY \(^v^)/


Humm, looks so YUMMY >,<
I need it quickly !! :p

Ice cream is one of many ways to melt the stress in my head. I don't know how it works, but surely it can take me back on good mood sucsessfully. I don't need the best taste of ice cream in this world, I just need an ice cream and spent a little time with it. Just two of us, nobody else. Simple.

And, I need it NOW.

Rindu 'Ada'mu

This pict is the most I love

A complicated feel, kalo aku bilang ya. Kenapa bisa?? 
Rindu ini ga pernah direncanain, datengnya mendadak banget. Mending kalo cuman dadakan, nah ini juga harus ada acara nangis.
Tapi, aku ga pernah ngerasa harus selalu ketemu, bahkan ada sedikit benci. Benci aja harus nemuin dia di tempat yang beda, harus berbagi 'cinta' dengan 'kepahitan', harus selalu siap menata hati(lagi).

Banyak yang aku mau dari dia, aku akuin amat sangat banyak banget yang aku mau dari dia. Entah itu bentuknya materi atau dari yang sekedar sms 'Gmn mb kuliahnya?'.

Pagi ini, bukan dia yang nganterin aku perang, bukan dia yang bangun pagi-pagi manasin motor, bukan dia yang tangannya kucium dan mendoakan kelancaran atas perangku, bukan dia yang menghawatirkan perut kosongku, bukan dia, benar-benar telah orang lain.
Udara masih beku, jaketku pun masih rapat, arena perang juga belum dibuka. Tiba-tiba, "Dia tau ga ya?" sebuah pertanyaan tolol langsung mencubit manis pas di jantung. Dasar otak dudut, ngapain coba tiba-tiba mikir kayak gitu. Untung sebuah tarikan nafas panjang membuat kepalaku dingin kembali.
Hari yang lelah, pulang dikeroyok debu, asap kendaraan, dan hantaman terik siang. "Assalamu'alaikum.." salamku seada-adanya deh, udah capek. Belum kering lidahku, belum juga dijawab salamku, adikku kembali mengulang ceritanya semalam, "Mbak, itu lho kameranya. Sampean kepingin kan... Tuh, udah aku mintain." dan kali ini cerita semalam diikuti oleh sebuah hantaman yang lebih menyakitkan.
Aku emang kepingin banget kamera, sangat!! Tapi, aku ingin yang spesial, aku mau yang punya arti, aku mau kamera itu emang 'punyaku', emang 'buat aku'. Kamera yang awalnya akan aku minta saat kutunjukkan hasil kerja kerasku. Bukan kameranya, bukan imbalan atas usahaku, bukan sama sekali. Tapi nilai yang jauh lebih berarti dari itu. Amat sangat jauh dari itu.
Kenapa dia tega?

"pelukan yang paling tak terlupakan itu dari seorang AYAH ,menguatkan jiwa disaat kita lemah . membesarkan hati disaat kita terpuruk . gak ada yang bisa ngegantiin pelukan AYAH . :')"
Kalo lagi gini, ada aja yang nyindir. Kebetulan yang menyakitkan. Sebenernya sekedar status FB seorang teman, tapi ada yang mendadak bolong gara-gara status itu.

Banyak yang aku mau dari dia, aku akuin amat sangat banyak banget yang aku mau dari dia. Entah itu bentuknya materi atau dari yang sekedar sms 'Gmn mb kuliahnya?'.
Tapi, aku berusaha buat ga minta dengan cuma-cuma. Aku selalu berusaha membuat apa yang aku minta nanti adalah reward dan reward itu atas dasar kasih sayang dia, perhatian dia.
Satu-satunya sebuah 'perhatian' yang paling luar biasa dari sekian banyak keinginanku dari dia(belum ada yang kesampean juga) adalah, motor Mio tahun 2004. 'Perhatian' yang berlabel >> Ciee, yang udah Khotaman Al-qur'an dan hafal juz'amma...
Motor yang sampai sekarang masih cantik, gagah, dan setia nganterin aku ke mana-mana. Motor yang juga separuh semangatku, motor yang juga kekasihku, motor yang menjadi benda kesayaganku.
Ulang tahun, inget aja untung-untungan, jadi ga mau terlalu ngarep kado.
Tapi, ada kado terindah dari dia dan ga akan bisa digantiin kado dari siapapun atau pun kado termahal sedunia, yaitu Do'a yang selalu ikut aku sampai mati. Do'a-nya yang berupa namaku 'Chumairoh'.

Hari ini lelah, hari ini panas, hari ini jengkel, hari ini rindu.
Aku rindu, aku rindu, aku rindu 'ada'mu.

Senin, 11 Juni 2012

Don't Too Much, Just Balance ..


Ketika kita 'merasa', terlepas dari benar atau salahnya perasaan 'merasa' itu, kita akan memngakuinya sebagai sebuah kebenaran mutlak. Mau tidak mau hal ini sudah mendarah daging. Sadar tidak sadar setiap orang pasti mengakui walau hanya dari balik nuraninya.

Ekspektasi yang demikian sering membuyarkan sebuah fenomena yang telah benar-benar terjadi dan yang sedang terjadi.

"Jangan menuntut sebelum kamu bisa melakukannya."
Terlihat seperti kalimat yang seram. Pada kenyataanya kalimat tersebut sudah menjadi tradisi yang tak perlu disampaikan lagi. Menurut saya pun kalimat ini bukan lagi sebuah kalimat yang 'WOW'.
Adakah seorang ibu yang mengenalkan anaknya terhadap sesuatu yang tidak ia ketahui?
Adakah seseorang yang bisa melupakan seseorang yang belum pernah ia temui?
*cukup dijawab dalam hati
[Tragisnya, saya adalah orang bodoh yang harus selalu diingatkan tetang kalimat ini :'( ]

Pertanyaannya, 'merasa' ini apakah sudah seimbang dengan lapangan?
Jangan pernah menjawabnya sendiri karena hanya akan menuntun ke dalam lubang yang lebih dalam lagi. Gunakan cermin. Bukankah tak ada seorangpun mampu melihat punggungnya sendiri tanpa bantuan cermin?

Lalu?
Yaaaahhhh, sebagai makhluk sosial yang pasti berhubungan, hal ini menjadi vital. Dalam hubungan timbal balik, perasaan di antara pelaku harus benar-benar seimbang. Kalau kita 'merasa' sudah memahami, orang-orang di sekeliling kita juga harus sudah 'merasa' bahwa kita sudah memahami.

Keseimbangan bukan hanya sebuah wacana, tapi merupakan kebutuhan yang nyata.

Selasa, 05 Juni 2012

Dear YOU, (a) beautiful mistake


Dear YOU,
"Aku tak pernah merasa hebat untuk berani menyimpan sebentuk senyummu."

Dear YOU,
"Sudah kubilang, kupilih satu, dan tak perlu kau tau."

Dear YOU,
"Setitik embun takkan pernah bisa mengguyurmu, apa lagi membanjiri."

Dear YOU,
"Lelah?", "Aku menyukai kelelahanmu."

Dear YOU,
"...", "Emm ..."
"Aku tak bisa membaca nafasmu."
*merengkuh dada, tersenyum
*memejamkan mata, menghirup kenyang siratan aroma jiwa
"Kau kan melihat dengan cinta.", "Jangan pernah tertanggalkan itu."

Dear YOU,
Always YOU,
"Menyengaja, demi kau boleh merajang hatiku, setitik pun tak ada."
Tapi, biarlah kunikmati tanpa penghapus
Secangkir kopi kental, amat cukup membuatnya menjadi harmoni

Senin, 04 Juni 2012

Cut Me Into Pieces





https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8c-qIVks52i65aQSep8j5cKFeKuigx6iqH8WYbF4jEGkT-U_l2PmUsuQT9Z2zWmKi1cHQqy46vxPz9K1jPxeCdN9vF77nt8pcE6Npr10m-jDSHf-3IGHWKGVao94kTmnVrguZBdW0uxE/s1600/teen_with_hole_in_the_heart_214121321.jpg


h : don't begin if you can't finish it
me : lol

I don't know how , but after I read that words , instantly I feel there is a big hole in my heart .

h : jilbab << greatest
me : ... *speechless

once again , extreamly stabbed right in the gut .


h : indah<<kata untuk cewek berjilbab
h : <<sumpah jd sedih,,, dan kalau dd tersinggung sama kata2ku gpp kok,,, cuman berusaha untuk jujur
me : << ijin mewek


three times in a row , he was sucsessfully cut me into pieces .


Dear you, what should I say to you?
Because, I've no face anymore in front of you.
But, thank's a lot. 
You've told me what I've forgot.
So glad to know you :D


Pengikut