Rabu, 27 Agustus 2014

Finding "nemo"

Kau bilang, bahagia itu "kita", mengapa masih ingin mencari? Pada suatu hari? dan berharap?

Senin, 25 Agustus 2014

You In My Box, Me In Your Box

Belum sama sekali terpejam, pikiranku semakin kacau berlebihan. Membacamu, membacaku, kucari tentang kita pada tumpukan kardus hangat yang baru saja kubangun, tangis kubaca terbata. Mengapa? Cengkraman "beda" yang harusnya pelengkap dalam lukisan indah kita, kini menyakitiku terlalu dalam dengan warna-warnamu yang cerah gemerlap dan mencolok. Warna pastelku yang itu-itu saja tak cukup cantik akhirnya.
Berlebihan? yaaaaaaaa, aku sangat berlebihan kali ini, karena kau pun menyilaukanku dengan berlebihan.

Tak kusangka, begitu berat berjalan beriringan disamping jemarimu dan mengaitkannya pada jemariku.

You can handle every situation in "my box", I always being a fool when stuck in "your box"

Aku nyampah di sosial media yang bisa dibaca semua orang? Yaaaaaaaaaaaaaaa, memang. dan aku gak takut. I'm nobody, you somebody. This is my blog, not yours. I'm not spell your name here and you never care about my words here. That's why I'm not afraid if the world knows this shit thing.

Aku menyerah? Bukan, aku hanya kesal dan geram mengapa, aku tak bisa duduk sejajar denganmu ketika duniamu hadir mendekat?
Aku teramat takut, semua nilai yang kau mahkotakan padaku akhirnya tak berarti apa-apa.
Ketakutan ini mencubit mesra tiap senti pembuluh darah, tetap sakit. Percayalah, ini sakit.

Minggu, 24 Agustus 2014

You're Accepted, Me?

Tenggorokanku lebih rela tergorok sadis seketika, terlucuti dan terpisah daripada harus menanggung perih cekatan kalimat yang mendobrak brutal ke luar. I wanna say, "I didn't know what happend in me, actually" but it's so classic. I just.. dissapointed.

Now, feeling sorry is not enough, I guess :)
Too much "Sorry" just make this more.. and make you more.. hhhmmmmm..

"Just leave it, or it can be complicated, okay?"
Yeah, I knew, you were trying to make it simple, indeed you already know that this shit situation can not be simple.

Akhirnya, aku semakin sadar, tentang pertanyaan yang paling pantas untuk aku, atau kamu, atau kita.
Sepenuhnya aku menerima, sepenuhnya duniamu menerima?
You're accepted, you know that.
Me?

Kamu lentur, mudah, dan bijaksana.
Aku keras, susah, dan spontan. Dan duniamu yang teramat tak kumengerti sebelum ini, menjadikanku spontan untuk menarik diri.
Tolong sampaikan maafku pada gemerlap duniamu yang tak kupahami, memandang dari jauh saja aku tak percaya diri, apalagi aku harus melangkah mendekat dan saling sapa kemudian bergandengan untuk jalan bersama... itu membuatku gemetar dan berguncang tak keruan.
Ditambah, "Kok kamu gitu, aku gak suka."
:)
Ya, sikapku sangat tak sopan bukan?
Maaf, sekali lagi maaf.

You're accepted, you know that.
Me?

Selasa, 19 Agustus 2014

Flash Post: Entah

Ada kata lain selain rindu? kangen?

Aku pernah menamainya dengan abu-abu, sekarang aku tersesat pada kelabuku sendiri.

Bagaimana bisa setapak kulepas dan bebas, pun ketika berpijak saja tak kuasa?

Nada sumbang yang kutelan sendiri kini menjalar dan menadi...



Apa yang sedari tadi kubimbangkan?
Logikaku saja tak memproses, sudikah kalian?

Pengikut