Senin, 25 Agustus 2014

You In My Box, Me In Your Box

Belum sama sekali terpejam, pikiranku semakin kacau berlebihan. Membacamu, membacaku, kucari tentang kita pada tumpukan kardus hangat yang baru saja kubangun, tangis kubaca terbata. Mengapa? Cengkraman "beda" yang harusnya pelengkap dalam lukisan indah kita, kini menyakitiku terlalu dalam dengan warna-warnamu yang cerah gemerlap dan mencolok. Warna pastelku yang itu-itu saja tak cukup cantik akhirnya.
Berlebihan? yaaaaaaaa, aku sangat berlebihan kali ini, karena kau pun menyilaukanku dengan berlebihan.

Tak kusangka, begitu berat berjalan beriringan disamping jemarimu dan mengaitkannya pada jemariku.

You can handle every situation in "my box", I always being a fool when stuck in "your box"

Aku nyampah di sosial media yang bisa dibaca semua orang? Yaaaaaaaaaaaaaaa, memang. dan aku gak takut. I'm nobody, you somebody. This is my blog, not yours. I'm not spell your name here and you never care about my words here. That's why I'm not afraid if the world knows this shit thing.

Aku menyerah? Bukan, aku hanya kesal dan geram mengapa, aku tak bisa duduk sejajar denganmu ketika duniamu hadir mendekat?
Aku teramat takut, semua nilai yang kau mahkotakan padaku akhirnya tak berarti apa-apa.
Ketakutan ini mencubit mesra tiap senti pembuluh darah, tetap sakit. Percayalah, ini sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut