Kamis, 18 Oktober 2018

Aku Berpikir untuk Khawatir

Bolehkah aku jadi khawatir?
Berjuta komitmen terjalin erat, pada akhirnya terurai cepat.
Dari orang terdekat hingga orang lewat

Mereka bilang,
cinta itu indah tapi bukan milik mereka sekarang.
Hidup itu keras, butuh beras. Bukan cuma puisi di atas kertas.
Cinta itu seperti permen kapas. Cantik warna warni. Manis membahagiakan. Namun pudarnya lebih cepat dari tarikan nafas, lebih singkat dari kedipan mata.


Lalu, aku jadi berpikir.
Boleh kan aku khawatir?

Selasa, 16 Oktober 2018

Aku Buntu Menulis Tentang Tembok atau Kamu

"Kenapa gak nulis lagi?"

Aku buntu!

"Buntu bukan masalah!"

Tapi, buntu. Banyak tembok-tembok tinggi. Aku gak bisa lihat apa-apa.

"Temboknya seperti apa?"

Emmm... Aku tahu maksudmu!

__________________________________ :)

Sekarang aku harus belajar bertahan sekaligus mencari cela dari tembok tinggi yang (mungkin) kubangun sendiri.
Tembok-tembok itu entah sejak kapan sudah menjadi tebal dan tinggi. Hingga sejauh pandang yang kulepas ke atas, tak kudapati ujungnya dan selekat apapun telingaku mencari sumber suara lain diluar, tak tertangkap apapun.

Kamu tahu?
Di dalam tembok tak melulu kelabu. Ada banyak hal yang berlari-lari meminta untuk ditangkap lalu dibaca. Ada juga yang sudah menempel pada tembok, menyatu tapi pudar, menunggu untuk kulukis ulang. Pun ada yang bergelayut manja di langit-langit menanti kugapai lagi.

Kamu tahu?
Di dalam tembok juga begitu nyaman dan tenang. Alas rumput hijau yang lembut tanpa kerikil menjadi pijakanku sehari-hari. Matahari, bulan, bintang, dan awan tak pernah saling menunggu. Mereka bertemu setiap waktu, bersenandung indah untukku. Tawaku bebas meledak, tak ada yang menolak, para bunga menari-nari kocak. Tangisku pun begitu, menganak sungai tanpa arah tak pernah menjadi masalah.

Kamu tahu?
Ah, kamu takkan pernah tahu. Karena di dalam hanya ada aku.

Justru karena kamu tak pernah tahu, di dalam memang menjadi nyaman tapi tak ada kamu.
Justru karena tak ada kamu, di dalam yang sudah tenang menjadi kurang.
Justru karena kamu tak pernah tahu dan tak ada di situ ...
Aku ingin keluar, menemukanmu, menjadi tamak dengan memilikimu, lalu kembali dengan bahagia karena bersamamu.

Hai kamu!
Sekarang, maukah kau tahu?

__________________________________ :)

Ok, cukup untuk hari ini

"Besok ceritakan hal lain!"

Mungkin...

Pengikut