Sabtu, 17 November 2018

You Deserve Peace

"Forgive others, not because they deserve forgiveness, but because you deserve peace." - Jonathan Lockwood Huie -

Beberapa kali ada yg bertanya kepadaku, "Kenapa kamu semudah itu memaafkan segalanya? Padahal dia sudah bla bla bla... "

Jujur, aku bukan manusia yg suci dan berhati murni bak dewi. Big NO!
Aku adalah seorang pendendam dan pendengki yg ulung. Aku pencaci dan pengeluh yg handal. Aku pendosa yg luar biasa.

Lalu, pada suatu hari aku, yg terbiasa merundung dan menyalahkan keadaan atas semua yg kualami, dipaksa untuk menelan kenyataan bulat2 walaupun menyakiti kerongkongan. Aku dipaksa untuk merelakan segala yang terjadi dan menerima jalan takdir yg telah tergaris.

Aku, dipaksa untuk memaafkan semua orang, termasuk diriku sendiri. Menerima eksistensi mereka, dan menerima diriku sendiri secara utuh.

Mungkin saat itu menjadi titik balik yg mengajarkanku tentang indahnya kedamaian diri saat kita tak ribut lagi dengan penyakit2 hati. Alhamdulillah, Tuhan menuntunku dg sangat baik. Allah memang selalu sekeren itu.

"Kenapa kamu semudah itu memaafkan segalanya? Padahal dia sudah bla bla bla... "

Alhamdulillah, Tuhan memberi hadiah paling indah unt hidupku.

Lagipula, lebih ringan memaafkan daripada berharap agar orang lain tidak mengecewakan kita.
Karena cuma Tuhan yg gak akan pernah mengecewakan.

"Semudah itu juga kamu melupakan?"

Maaf dan lupa adalah 2 hal yg berbeda, beberapa bisa dg cepat berjalan beriring, namun sering kali juga tak kunjung bertemu di bawah satu naungan yg sama.

Untuk melupakan, aku selalu percaya, otakku adalah mesin sortir memori yg luar biasa. Dia paling tahu, kenangan apa yg pantas tinggal dan kenangan apa yg layak buang.

Lalu, apakah semua ini merubahku menjadi manusia suci?
Jelas ENGGAK lah 😂
Aku masih sama, pendosa.
Hanya saja, pendosa ini memilih untuk hidup dengan hati yg lebih damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut