Selasa, 10 April 2012

Strugle is Never Enough


"Aku males mik-panggilan seorang kawan padaku-, pengen mandek kuliah (ingin berhenti kuliah)."
Kalimat yang dalam, karena aku tahu banyak faktor yang membuatnya terlontar. Aku hanya tersenyum menatap bibirnya komat-kamit menguraikan keluh kesah. Aku tahu dia sudah berjuang, aku mengerti betapa melelahannya itu. 

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Mbak, aku gak mau kelihatan lemah karna aku selalu berpikir bahwa aku masih jauh lebih beruntung dibanding mereka." suatu malam yang cukup ramai di Bekasi, kalimat ini berjajar bersama rentetan kalimat-kalimat sarat semangat lainnya yang tertutur tegas oleh seorang gadis yang umurnya 3 tahun lebih muda dariku. Umur boleh masih sedikit tapi aku sangat yakin bahwa penderitaan yang dapat dikalahkan olehnya jauh lebih ganas hingga membentuk kedewasaan yang luar biasa.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kita hidup mempunyai papan permainan sendiri yang jalan dan arahnya telah ditentukan oleh Tuhan. Tapi Tuhan ingin kita mandiri, maka dari itu Dia memberi kita dadu. Dadu ini bukan untuk gambling tapi sebagai acuan berapa langkah yang bisa kita tempuh dan kemana arah yang kita pilih dari sekian banyak pilihan yang ada.
Percayalah bahwa kita selalu punya kesempatan, selalu ada jalan lain, dan selalu ada penyelesaian.

Berjuang takkan pernah cukup sampai di sini, kawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut