Kamis, 29 Maret 2018

Cuma Cerita

Yo! Wazzaaaappphhhhh :D

Btw, sore ini lagi di kantor, sendirian, ditemenin Momo yg lagi nyanyi "Lumpuhkan Ingatan". Hmmm, mood sore ini gak cocok sih sama isi lagunya si Momo, yg cocok cuma judulnya. Lumpuhkan pleaseeeeee, hahah.

 Hai Meja Kerja Kesayangan

Mau ngegalau lagi nih? eeaaaaa....
Gak juga sih sebenernya.
Saya manusia anti galau sedunia !
Cuma pengen cerita dikit nih, cerita aja loh ya, bukan galau. Inget nih, cuma CERITA, bukan GALAU.

Ngakak banget ngetiknya anjay, aku mau cerita sedih niihh, dududududuh :'D

Oke, bangun mood lagi .. Inhale .. Exhale ..

Jadi begini..

Ketika pekat tak kunjung pergi dari jangkauan, mungkin ia menunggu untuk disentuh.
Kepekatan yang menggumpal dan membumbung rendah tepat sejengkal dari ubun-ubunku, sudah berada di sana entah sejak kapan. Hingga aku merasa teduh namun gusar. Aku merasa nyaman namun pakau. Kemudian seseorang meneriakkan kenyataan dan menampar wajahku hingga terdongak ke atas.
Nampaklah gumpalan kepekatan yang siap untuk meleburku kapanpun.
Aku salah, telah menepikan, tak berani menyentuh, membesarkan kehawatiran, menyempitkan logika.

Lalu, aku mulai bertanya, pola yang telah terajut itu sudah benar kah? Tak pernah kutengok ia, sudah luruskah, mungkin beda kah, tidak cocokkah, kusutkah?
Lalu, aku mulai menyepi, bersendeku, memeluk logika dan hatiku, menahan tangis sendiri, menggenggam jemari keyakinan yang telah kubangun untuk menemani langkahku dengan erat. Berharap ada transfer energi untuk sekedar menelan beberapa butir nasi hari ini.
Lalu, lututku kuyu.
Tolong !

Hmmm.. Tak ada pertolongan kecuali menamparkan muka padanya. Menghadapi dengan segala sisa tenaga. Dan keyakinan bahwa Tuhan lah pembawa berita bahagia.
Ya, tak ada jalan lain.
Hadapi atau hadapi.
Karena yang lari cuma banci.

Lalu, lututku kuyu.
Tolong !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut