Senin, 16 Desember 2013

Hai, Desember

Hai, Desember...
Tahun ini kamu datang dengan hujan, seperti biasa :)
Sudah lama kita tak berbincang, aku rindu.
Bagaimana saljumu? Masih putih?
Ku harap akan selalu putih dan berhias kerlap-kerlip romansa kehangatan :)

Kamu tahu, kotak musik indah itu masih terpajang di etalase toko yang biasa kita hampiri bersama dulu.
Aku mau :(
Waktu itu kamu bilang, jika aku membelinya, maka kotak itu akan menjadi usang dan tak lagi kuhiraukan.
Jadi, aku urung masuk toko, bahkan tiap pulang sekolah, kakiku kuajak berlari kencang agar tak melihatnya.
Hingga saat ini, kotak itu masih cantik dan sendirian menunggu pembeli.
Bolehkah aku memebebaskannya?
Aku janji, dia akan bahagia dan tetap cantik walau telah bersamaku, di rumah sederhanaku, terpajang di atas buffet rapuhku.

Desember, kamu tau?
Kotak musik itu bisa menemaniku saat kamu pergi sejenak untuk istirahat.
Dia yang akan menceritakan kehangatan dan kebahagian.
Kotak itu akan selalu membuatku dekat denganmu.


Jangan mengkhawatirkanku, Desember.
Telingaku memang hanya pajangan dan tak bisa kudengar dengannya sebuah nyanyian.
Tapi aku selalu punya cara untuk menikmati harmoni, menikmati kidung senja, menikmatimu.
Tuli namaku, bukan jiwaku :)

Jadi, bolehkah?

image source: http://data1.whicdn.com/images/15712256/2ymefxl_thumb.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut